Rosario adalah dan masih merupakan aksesori yang disayang bagi pria Turki. Sejarah rosario dan ciri-cirinya jauh lebih kaya dari yang Anda duga. Jadi mari kita lihat objek penting dari budaya Turki itu.
Dalam budaya Turki, sejarah rosario dimulai dengan Ottoman, karena rosario, yang dipandang sebagai cara bermakna menyebut nama-nama Allah, telah masuk ke dalam literatur Ottoman, telah berkembang ke wilayah yang lebih luas, dan produksinya serta kerajinan telah meningkat.
Rosario Sebagai Emblem Status
Rosario tidak hanya digunakan untuk tujuan keagamaan tetapi juga menunjukkan berbagai kegunaan di negara kita sejak Kekaisaran Ottoman. Khusus untuk pria, ini adalah alat untuk mengalihkan perhatian, dan itu jauh lebih umum di daerah pedesaan. Ini adalah alat tangan yang damai, santai, dan membosankan yang tidak suka tetap kosong.
Penggunaan rosario begitu tertanam di dalamnya sehingga setiap kelompok pekerjaan memiliki model rosario yang unik. Orang-orang mengerti dari profesi mana mereka berasal dengan melihat kemuliaan satu sama lain. Sedemikian rupa sehingga di pondok-pondok dan pondok-pondok, tasbih itu besar dan berbutir banyak. Madrasah memiliki motif dan imam yang berbeda, dari rosario instruktur hingga dokter.
Terutama di kalangan dokter dan dokter, penggunaan rosario Kuka cukup umum. Alasannya adalah bahwa Kuka memiliki sifat antibakteri.
Rosario penuh terdiri dari biji-bijian, konstruksi, pertunangan (berhenti), cap, berbukit, rumbai atau cambuk. Bagian-bagian harus selaras satu sama lain dalam bentuk dan dekorasi dan harus secara keseluruhan.
Bahan rosario umumnya berupa mineral, logam mulia, cangkang, tulang, jenis tanduk dan gigi yang diperoleh dari hewan; mutiara, karang, dan induk mutiara diekstraksi dari laut; beberapa fosil; pohon keras atau harum; beberapa dapat dianggap sebagai biji tanaman dan zat sintetis terbaru.
Itu menjadi seni di Ottoman XVII. Ini dimulai pada abad ke-19. Istanbul adalah pusat seni ini di dunia Islam. Itu memiliki nilai yang sangat tinggi. Butir Kuka dapat didekorasi dengan ukiran pensil dan di dalamnya dapat diukir dengan teknik kerawang; gading, Jerger, Batu oltu dapat dibuat dari biji-bijian. Tasbih bertatahkan hias dengan paku emas atau perak dengan motif berbeda. Terkadang, pembangunannya bisa memakan waktu satu tahun.